PENERBIT IRFANI - INDONESIA, KATANYA...
Identitas Buku
Judul: Indonesia, Katanya... ; Antologi PuisiPenulis: Abigail Rachman Ramadhan, Adhiel Prana Putra, Agung T. Prawoto, Bilal Mubarak Pratama, Burhan Ramadhani, Cici Sintia Dewi, Cindra Andriani, Dayat Wijanarko, Endang Supriyati, Fathan Faris Saputro, Fhadila Damayanti, Fida Annisa, Galih Maulana Hendrawan, Hendra Apriyadi, Ida Wirnaningsih, Ifal Subakti, Marianus Jefrino, Martini Manalu, Marwa Ulfa, Meutiannisa Mitsluna, Muhammad Dahlan, Muhammad Dzakir Alfatih, Muhammad Nabil Alfarizi, Nur Kholifah, Permono Adi Putro, Salma Fajriati, Siti Nurlaela, Sudarjo Abd. Hamid, Syahrul Ramadhan, Wafi Syukri Baraja, Yuli Retnawati
Editor: Dayat Wijanarko
Penata Letak: Burhan Ramadhani
Desain Sampul: Ahmad Soleh
Cetakan I, Oktober 2024
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: x + 67 halaman
ISBN: -
Sebab itulah, karya sastra sebagai produk kebudayaan akan terus hadir seiring waktu berlalu. Di sepanjang zaman, sepanjang manusia menjaga kesadarannya dan selama kesadaran menjaganya, sepanjang itulah manusia hadir sebagai pelaku sejarah, sebagai penyaksi yang memberikan kesaksian atas hidup.
Sastra menjadi ruang ekspresi dan kreasi yang memberikan kebebasan kepada seseorang untuk mengungkapkan perasaan dan gagasannya. Sebab itulah sastra juga dapat menjadi ruang untuk meyakinkan orang lain bahwa apa yang kita yakini harus pula menjadi keyakinannya. Sebagian besar menaruh rasa percaya. Namun, tentu yang sinis tak bisa kita elakkan.
Editor: Dayat Wijanarko
Penata Letak: Burhan Ramadhani
Desain Sampul: Ahmad Soleh
Cetakan I, Oktober 2024
Ukuran: 14x20 cm
Tebal: x + 67 halaman
ISBN: -
Sebab itulah, karya sastra sebagai produk kebudayaan akan terus hadir seiring waktu berlalu. Di sepanjang zaman, sepanjang manusia menjaga kesadarannya dan selama kesadaran menjaganya, sepanjang itulah manusia hadir sebagai pelaku sejarah, sebagai penyaksi yang memberikan kesaksian atas hidup.
Sastra menjadi ruang ekspresi dan kreasi yang memberikan kebebasan kepada seseorang untuk mengungkapkan perasaan dan gagasannya. Sebab itulah sastra juga dapat menjadi ruang untuk meyakinkan orang lain bahwa apa yang kita yakini harus pula menjadi keyakinannya. Sebagian besar menaruh rasa percaya. Namun, tentu yang sinis tak bisa kita elakkan.