PENERBIT IRFANI - Oleh: Ahmad Soleh
Membaca buku merupakan kegiatan yang menyenangkan. Jika bagimu tidak, ubahlah pandanganmu itu dari sekarang. Ya, membaca buku seberapa berat pun topiknya, haruslah menjadi kegiatan yang menggembirakan. Sebab, bila sejak awal kita menganggap membaca buku itu membosankan dan tidak menyenangkan, prosesnya akan makin berat dan bisa jadi kita gagal membaca secara efektif.
Aku termasuk orang yang membaca dengan lambat. Alon asal kelakon. Mungkin peribahasa Jawa ini cocok buat gaya membacaku. Ketimbang membaca cepat tapi tidak dapat intisati dari bacaan, menurutku membaca lambat itu tak ada salahnya. Misalnya sehari kita membaca selama satu sampai dua jam, maka usahakan fokus pada bacaan. Jauhkan diri dari distraksi, seperti scroll medsos, nonton Tiktok, dan sebagainya.Usahakan membaca di tempat yang kondusif dan minim gangguan. Itu penting agar membaca kita bisa efektif. Memang sih membaca itu banyak gaya dan tekniknya. Tetapi tentu ini kembali ke tujuan awal kita, bila hanya ingin sekadar mengetahui isi buku saja, kita bisa membaca sekilas dengan teknik survei atau skimming. Tetapi bila ingin mendapatkan lebih dalam dari bacaan itu, kita harus mau effort. Ya, harus mau bersusah payah dulu.
Membaca efektif dengan membaca lambat adalah cara yang kulakukan. Setidaknya dengan membaca lambat, kita bisa lebih meresapi isi bacaan, lebih peka terhadap apa yang sedang dibahas, dan terpenting otak kita akan mencerna secara matang. Sehingga dengan membaca model seperti ini, kita dapat tidak hanya menangkap pesan, hikmah, dan inspirasi dari bacaan, di saat yang sama juga kita bisa melakukan dialog, memberikan penilaian, dan mengkritik bacaan itu. Bahkan, kita bisa membuat karya baru dari apa yang kita baca.
Lalu, terkait pertanyaan pada judul tulisan ini, Pentingkah Membaca Buku Sampai Selesai?. Menurutku membaca buku sampai selesai itu penting sekali untuk mendapatkan pesan yang utuh dan tidak parsial. Meskipun membaca itu tidak harus langsung selesai. Membaca lambat memungkinkan kita buat menyelesaikan bacaan dengan cara dicicil. Perlahan tapi pasti. Nikmati saja prosesnya. Memang terkadang kita merasa terpaksa, tapi bukankah lama-lama juga akan terbiasa?