NaR9Nax9LWVcLGx7LGB6LGJ4NTcsynIkynwdxn1c
CEO Penerbit Irfani Berbicara Soal Literasi di Talkshow Literasi Pelajar

CEO Penerbit Irfani Berbicara Soal Literasi di Talkshow Literasi Pelajar


PENERBIT IRFANI, JAKARTA – Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) mengadakan Webinar & Talkshow Literasi Pelajar di Teater Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).

Dengan tema "Literasi Sebagai Aksi di Era Digitalisasi" dihadiri oleh Ofy Sofiana (Plt. Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI), Gol A Gong (Duta Baca Republik Indonesia 2021-2026), David Krisna Alka (Pimpinan Redaksi GEOTimes dan Inisiator Jaringan Intelektual Berkemajuan), Ahmad Soleh (CEO Penerbit Irfani, Editor Bahasa Harian Republika 2016-2022), dan lebih dari 180 peserta onsite serta lebih dari 80 peserta online.

Plt. Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI, Ofy Sofiana, pada keynote speech-nya mengatakan literasi memiliki peran krusial bagi seorang pelajar.

“Dengan literasi mampu mengembangkan pemahaman dalam berbagai konsep, mampu berpikir kritis, dan memperluas cakrawala,” tutur Ofy.

Dalam kesempatan Talkshow, Gol A Gong selaku Duta Baca Indonesia mengatakan untuk menguatkan rasa percaya diri. Ia memulai dengan menceritakan pengalamannya membaca-badminton-dongeng. Itu merupakan sebuah kebiasaan yang datang dari dalam kedua beliau. Berkat kegiatan ini, salah satunya membaca buku dia dapat bekerja di berbagai platform.

Lebih lanjut, Gol A Gong mengatakan, dengan membaca itu dapat memberikan banyak manfaat. “Kebanyakan orang itu lebih menghargai pembicara yang berilmu maka dari itulah jika ingin menjadi seorang wartawan adalah dengan membaca, lalu dengan membaca buku itulah yang mengubah kualitas hidupnya,” ujar Gol A Gong.

Dalam kesempatan itu, CEO Penerbit Irfani Ahmad Soleh mengatakan, menulis itu merupakan suatu kebutuhan, dilihat dari keseharian kita dipenuhi dengan teks.

“Kadang saya heran saat kita masuk ke pasar swalayan ada tulisan dorong, tapi tetap aja kita tarik. Itu menurut saya literasi yang tak dimaknai, kita bisa membaca lalu kita tau artinya, tapi tidak membuat itu sebagai aksi,” ujarnya.

Selanjutnya, Pimpinan Redaksi GEOTimes David Krisna Alka mengatakan Literasi bukan hanya sekadar tulis-menulis namun bisa dalam bentuk visual, talkshow, bahkan podcast.

“Mencatat merupakan kunci utama dalam melatih mengutarakan sebuah pemikiran, menguatkan memori, serta menulis,” ucap David.

Komentar

Formulir Pemesanan via Whatsapp