IRFANIBUKU.COM, Oleh: Mifta Huljanah
Berbicara mengenai masa lalu, setiap manusia pasti memiliki masa lalu dan perjalan hidup yang menarik dan berbeda-beda. Di mana arah langkah kaki kita berpijak di situlah cerita yang akan tersimpan dalam ingatan, bahkan cerita tersebut sulit untuk kita lupakan. Baik atau buruknya cerita pada masa lalu pasti memberikan kenangan yang berharga dan memberikan kesan yang membekas di hati. Seperti halnya, buku Menyapa Masa Lalu yang ditulis oleh pendidik SMA Muhammadiyah 4 Depok.
Buku Menyapa Masa Lalu merupakan kumpulan cerita pendek yang diterbitkan pada awal tahun 2022 oleh Penerbit Irfani. Buku ini memiliki 16 cerita pendek yang menarik. Tatanan bahasa yang ringan menjadi salah satu kelebihan buku ini. Karena mempermudah pembaca dalam menikmati tiap ceritanya tanpa harus berpikir keras. Tak hanya itu, tiap ceritanya berhasil mengajak pembaca untuk kembali bernostalgia. Bahkan dari buku ini, banyak pesan dan pelajaran yang dapat kita petik dari tiap ceritanya.
Seperti cerita pendek karya Ali Wartadinata yang berjudul “Satu Hari Dua Ujian”. Menceritakan tentang santri yang sedang menempuh pendidikan. Di mana pada saat itu, ia harus menjalankan ujian di dua tempat yang berbeda dan harus menempuh perjalanan cukup jauh dari satu tempat ke tempat ujian lainnya. Banyak tenaga dan waktu yang harus ia keluarkan untuk dapat mengikuti kedua ujian tersebut. Tak hanya itu, ia juga harus membaca ulang beberapa materi mengingat ada pelajaran yang belum pernah didapatkan. Namun, di balik itu semua, ia berhasil melewatinya walaupun banyak rintangan dan tantangan selama berakhirnya ujian.
Adapun cerita pendek lain berjudul “Sinar Mentari” yang merupakan karya Farulliana Sari. Dalam ceritanya mengisahkan tentang seorang gadis yang sedang kebingungan dengan masa depannya setelah lulus SMA. Bahkan, ia sesekali resah setiap ada pertanyaan yang dilontarkan oleh orang lain mengenai mimpinya setelah ijazah sudah ditangannya. Hanya sebuah penyesalan yang terus menghantuinya karena selama ini ia hanya fokus dengan satu tujuan tanpa memikirikan tujuan yang lain. Hingga pada akhirnya, ia memberanikan diri untuk keluar dari zona nyamannya dan mencoba untuk memulainya.
Sementara cerita pendek yang menjadi favorit saya adalah “Si Tukang Dispen” karya Riana Dwi Nandita. Menceritakan seorang pelajar yang sering keluar kelas karena kegiatan organisasinya. Dalam cerita ini terdapat tokoh utama bernama “Yuna” yang masih duduk di bangku sekolah kelas sepuluh. Permasalahan berawal ketika ia mulai mengikuti organisasi di sekolahnya yaitu PMR. Tak hanya itu, ia juga kesulitan melakukan perizinan untuk menggunakan fasilitas sekolah karena sekolahnya masih menumpang dengan sekolah lain.
Permasalahan demi permasalahan muncul dalam kehidupannya. Namun, dari permasalahan tersebut ia terus mencoba mencari jalan tengahnya. Dimarahi guru menjadi makanan yang selalu ia dapatkan saat mengajukan surat perizinan. Namun, di balik semua permasalahannya, ia selalu berusaha dan membuktikan kalau hasil izin keluar kelas itu tidak sia-sia.
Dalam buku Menyapa Masa Lalu, masih banyak cerita yang memiliki judul dan juga cerita yang sangat mengesankan. Bagi saya, ini merupakan buku kumpulan cerita pendek yang menarik. Karena berhasil mengajak pembaca untuk mengingat kembali kejadian-kejadian yang lalu. Bahkan ada beberapa cerita yang mungkin kita juga melewati dan merasakannya. Seperti halnya, judul yang menjadi favorit saya yaitu “Si Tukang Dispen”. Penulis menyajikan cerita-ceritanya yang ringan dan mudah untuk dipahami. Bahkan untuk membaca keseluruhan isi bukunya pun tidak memerlukan waktu yang cukup lama.
Seluruh cerita yang terdapat dalam buku Menyapa Masa Lalu tak hanya membuat pembaca bernostalgia. Tetapi membuat pembaca terbawa arus dalam berbagai perasaan dan emosi. Selain itu, diksinya tersusun sangat baik sehingga pembaca tidak kebingungan dalam membaca ceritanya dan tidak merasa bosan.
Secara pribadi, saya sangat menikmati keseluruhan isi bukunya. Buku dengan tebal 128 halaman yang memiliki 16 cerita pendek ini sangatlah bagus dan menarik. Walaupun ada beberapa cerita yang menurut saya pembawaan ceritanya kurang. Meskipun demikian, hal tersebut bukan kesalahan yang cukup fatal sampai mengurangi kenyaman ketika membaca. Karena secara keseluruhan pesan di dalamnya tetap dapat dipetik.
Secara keseluruhan buku yang ditulis oleh Pendidik SMA Muhammadiyah 4 Depok berjudul Menyapa Masa Lalu cocok untuk dijadikan teman bacaan dalam waktu senggang. Karena ketika kita membaca buku ini, pembaca akan dibuat kagum karena banyak sekali pelajaran dan pesan yang dapat kita petik. Meskipun terkadang kita sering mengeluh dan merasa putus asa dalam menjalani hidup. Dari buku ini, kita mendapatkan pelajaran untuk tetap yakin, sabar, dan selalu bersyukur atas apa yang sudah kita miliki dan sedang kita jalani. Jadi, untuk kamu yang gemar membaca cerita pendek, buku Menyapa Masa Lalu inilah yang pas menjadi salah satu koleksi wajib untuk dimiliki.
IDENTITAS BUKU
Judul: Menyapa Masa Lalu (Antologi Cerita Pendek Pendidik SMA Muhammadiyah 4 Depok)
Penulis: Alfiah Handayani, Ali Wartadinata, Andrie Romadiyanto, Anita Galuh, Asep Muhamad S, Farulliana Sari, Ilmi Ma’rifah, Imam Sobirin, Istiqomah Desty Ajizah, Mudrikah Hasanah, Neng Muala, Puji Sektiati, Rabiatul Awaliyah, Riana Dwi Nandita, Riscya Nova Pujiastuti.
Editor: Neng Muala
Layout: Ms. Aya & Ahm
Desain Sampul: Ms. Aya
Cetakan I, Januari 2022
Ukuran, tebal: 14x20 cm, vi + 128 hlm
ISBN: 978-623-5929-16-3