NaR9Nax9LWVcLGx7LGB6LGJ4NTcsynIkynwdxn1c
Bagaimana Cara Mudah Menerbitkan Buku Sendiri?

Bagaimana Cara Mudah Menerbitkan Buku Sendiri?


IRFANIBUKU.COM - Pada umumnya, setiap penulis setidaknya memiliki impian untuk menerbitkan buku sendiri. Alangkah menyenangkan itu jika prosesnya mudah. Naskah segera jadi, kemudian tidak lama kemudian sudah bisa dibaca oleh masyarakat luas.

Akan tetapi, pada kenyataannya kadang tak sesuai dengan angan-angan. Menerbitkan buku bisa jadi mudah, tetapi bisa juga tidak. Ada beberapa faktor yang membuat proses penebitan buku kamu jadi mudah yang perlu kamu cermati.

Pertama, pastikan lebih dulu draf naskah bukumu memiliki tema yang relevan, struktur yang lengkap, dan segmentasi pasarnya jelas. Jangan segan meminta pendapat rekan atau siapa pun yang berpengalaman dalam menerbitkan buku mengenai naskah bukumu. Bila kamu masih penulis pemula yang belum pernah menerbitkan buku, tentu hal itu tidak ada salahnya supaya naskah bukumu jadi lebih baik dan bisa diterima khalayak.

Selanjutnya, naskah bukumu harus memenuhi kriteria penerbit atau tema yang dibutuhkan oleh masyarakat pembaca. Terlusuri lebih dulu buku-buku terbitan penerbit yang kamu sasaw agar mendapatkan gambaran apakah naskah kita sudah sesuai atau sebaliknya. 

Biasanya penerbit mayor memiliki visi misi dan kriteria naskah tersendiri, yang bisa berbeda satu sama lain. Jangan pernah mengirim naskah buku bertema kesenian ke penebit buku khusus pertanian, misalnya, karena sudah pasti naskahmu akan ditolak.

Perlu diingat pula, tidak selalu masyarakat membutuhkan sesuatu yang tengah berlangsung, apalagi bila mereka sudah mengonsumsi berita atau topik sejenis di mana-mana. Misal saja, buku mengenai Covid atau pandemi tidak selalu dibutuhkan, meskipun terbit di tengah pandemi. 

Namun, bila pembahasanmu unik dan memberikan insight baru, barangkali naskah itu akan dicari setelah pandemi usai. Seperti contoh buku mengenai letusan Krakatau yang baru dicari di era kini.

Cek kembali penampilan naskah bukumu sebelum dikirim ke penerbit. Apalagi, kalau di penerbit mayor, kamu bakal berkompetisi dengan ratusan saingan yang mungkin menulis buku dengan topik serupa. Gunakan bahasa yang mudah dipahami hingga pemilihan jenis huruf yang sesuai standar.

Usahakan tiga bab awal menarik untuk dibaca bila bukumu bergenre fiksi. Sebetulnya, hal ini berlaku juga pada buku nonfiksi. Untuk buku nonfiksi, tulis daftar isi dengan lengkap serta cantumkan ulasan secara singkat. Selain itu cantumkan juga manfaat yang diperoleh pembaca jika buku ini terbit. Pokoknya, hal-hal yang membuat naskahmu layak dipertimbangkan.

Mungkin tidak semua penulis ketiban rezeki didatangi editor akuisisi untuk menulis naskah yang outlinenya sudah ditentukan oleh penerbit. Naskah yang mereka cari sudah tentu bakal terbit, tetapi itu pun kalau kita punya link teman-teman editor di penerbit mayor yang kebetulan juga tahu kiprah kita sebagai penulis. Atau jika kebetulan nama kita sudah cukup terkenal. Oleh sebab itu, penulislah yang harus aktif mencari ‘lowongan’ sekaligus rajin-rajin membangun personal branding.

Menunggu review penerbit mayor memang kadang sangat melelahkan. Kita harus bersabar berbulan-bulan untuk mendapatkan kepastian. Jika sudah diterima pun kadang penulis tetap hrus menuggu antrean naskah dicetak dan diterbitkan.

Tetapi bagaimana jika naskahnya ditolak? Kamu tidak perlu berkecil hati. Bisa jadi naskah anda tidak diterima bukan karena buruk, tetapi bisa berbagai hal. Mungkin sudah banyak naskah sejenis yang sudah terbit sebelumnya, kurang memenuhi visi misi penerbit, atau bisa jadi kini saatnya anda dapat mencoba penerbit lain.

Namun, perjuangan di-ACC penerbit mayor jangan sampai membuat semangat kamu dalam berkarya turun drastis dan malah kamu sendiri yang menutup kesempatan menerbitkan karya yang barangkali bakal laris manis di masa depan itu. Siapa yang tahu nanti, kan?

Ada cara lain yang tentu mudah untuk menerbitkan buku. Misalnya saja lewat jalur penerbit indie atau penerbitan mandiri. Kebanyakan penerbit indie tidak melakukan seleksi naskah. Memilih selfpublishing tidak ada salahnya juga kan? Malah prosesnya bisa lebih cepat.

Namun, perlu dicatat, konten naskah menjadi tanggung jawab penulis sepenuhnya. Artinya, penerbit indie tidak bertanggung jawab bila naskah kamu terkena masalah di kemudian hari. Maka, pastikan naskahmu benar-benar orisinal, tidak plagiat, tidak menyinggung SARA, atau membawa narasi kebencian untuk menghindari persoalan setelah buku terbit.

Kamu juga dapat memilih penerbit dengan kualitas cetak terbaik. Sebab, ada juga penerbit yang memiliki kualitas cetakan yang tidak kalah dengan penebrit mayor. Salah satu contohnya, Penerbit Irfani yang sudah menerbitkan puluhan buku fiksi dan nonfiksi. Kualitas cetak buku-buku terbitan Irfani juga memiliki standar tersendiri.

Di samping itu, kini banyak cara yang dapat dilakukan untuk menerbitkan buku kita. Di era internet, banyak pula penerbit digital bermunculan. Buku kita akan dijual dalam bentuk e-book dan penghasilannya lumayan juga. Malah pembaca dari luar daerah bisa langsung membeli dan membacanya tanpa terbebani biaya ekspedisi yang kadang lebih banyak dari harga bukunya.

Intinya, menerbitkan buku bisa sulit, bisa juga mudah. Pilihannya ada di tanganmu. Keduanya sama saja, sebab setiap karya pasti ada pasarnya dan ada pembacanya. Ayo teruskan berkarya lagi!




Komentar

Formulir Pemesanan via Whatsapp