IRFANIBUKU.COM – Pendidikan selalu menjadi wacana menarik untuk digali lebih dalam. Fenomena kekinian, dengan majunya teknologi, pendidikan hanya jadi komoditas. Hal semacam ini terjadi antara lain karena telah kaburnya makna pendidikan, pendidik, dan paling penting peran orang tua.
Hal ini menjadi sorotan Sugeng Riyanto dalam buku terbarunya Pendidikan Tanpa Sekolah. Sugeng menuturkan, buku ini merupakan buku yang mencoba memberikan kesadaran baru tentang konsep pendidikan. “Mulai dari pengertian pendidikan secara sederhana. Sampai pada kesalahpahaman yang sering terjadi dalam memandang pendidikan. Mulai dari tujuan pendidikan hingga guru,” ujarnya.
Masa Preorder sampai 30 Juli 2021
Dalam buku ini, Sugeng yang juga pemerhati dan praktisi pendidikan menampilkan beberapa konsep pendidikan secara sederhana, mendeskripsikan kondisi pendidikan dan kesalahpahaman memaknai pendidikan. Selain itu, penulis juga mencoba memberikan dukungan baik secara teori maupun motivasi kepada orang tua selaku pendidik.
Orang tua, menurut Sugeng, merupakan salah satu bagian penting bila bicara soal keberhasilan pendidikan. “Buku ini juga mencoba memberikan semangat kepada para orang tua sebagai guru pertama untuk anak-anaknya. Selain itu, pada buku ini terdapat beberapa instrumen yang penting untuk diketahui orang tua dari mulai hierarki kebutuhan hingga kecerdasan majemuk,” ungkapnya.
Sebagai penulis, Sugeng berharap buku ini bisa menjadi stimulus awal bagi orang tua agar mau terlibat aktif mendidik di rumah. Bahkan, kata dia, bukan hanya itu, orang tua juga diharapkan mampu mengenal, memahami bakat, dan potensi anak-anaknya.
Sudarnoto Abdul Hakim, wakil ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, dalam pengantarnya menyebutkan: “Buku berjudul Pendidikan Tanpa Sekolah ini tentu menarik untuk menjadi perhatian. Gagasan-nya bisa sama atau mendukung prinsip-prinsip yang diperkenalkan dalam homeschooling atau mungkin bisa saja berbeda. Akan tetapi, pemikiran refleksi anak muda ini tampaknya berangkat dari kepeduliannya terhadap satu fakta semakin terbatasnya gerak sekolah untuk memenuhi tuntutan pendidikan dalam makna yang sesungguhnya. Pemikiran alternatif harus dikembangkan sehingga pendidikan benar-benar bisa mengantarkan generasi yang khairu ummah, kira-kira seperti itu. Selamat atas terbitnya buku ini dan bagi para pembaca, pelaku pendidikan, orang tua dan pemangku kebijakan, selamat mencermati butiran refleksi dalam buku ini.”
Dalam buku ini, Sugeng yang juga pemerhati dan praktisi pendidikan menampilkan beberapa konsep pendidikan secara sederhana, mendeskripsikan kondisi pendidikan dan kesalahpahaman memaknai pendidikan. Selain itu, penulis juga mencoba memberikan dukungan baik secara teori maupun motivasi kepada orang tua selaku pendidik.
“Buku ini menjadi pengantar yang komplet untuk memahami pendidikan dalam arti yang sebenarnya.”
Eko Prasetyo
Orang tua, menurut Sugeng, merupakan salah satu bagian penting bila bicara soal keberhasilan pendidikan. “Buku ini juga mencoba memberikan semangat kepada para orang tua sebagai guru pertama untuk anak-anaknya. Selain itu, pada buku ini terdapat beberapa instrumen yang penting untuk diketahui orang tua dari mulai hierarki kebutuhan hingga kecerdasan majemuk,” ungkapnya.
Sebagai penulis, Sugeng berharap buku ini bisa menjadi stimulus awal bagi orang tua agar mau terlibat aktif mendidik di rumah. Bahkan, kata dia, bukan hanya itu, orang tua juga diharapkan mampu mengenal, memahami bakat, dan potensi anak-anaknya.
Apresiasi
Sudarnoto Abdul Hakim, wakil ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, dalam pengantarnya menyebutkan: “Buku berjudul Pendidikan Tanpa Sekolah ini tentu menarik untuk menjadi perhatian. Gagasan-nya bisa sama atau mendukung prinsip-prinsip yang diperkenalkan dalam homeschooling atau mungkin bisa saja berbeda. Akan tetapi, pemikiran refleksi anak muda ini tampaknya berangkat dari kepeduliannya terhadap satu fakta semakin terbatasnya gerak sekolah untuk memenuhi tuntutan pendidikan dalam makna yang sesungguhnya. Pemikiran alternatif harus dikembangkan sehingga pendidikan benar-benar bisa mengantarkan generasi yang khairu ummah, kira-kira seperti itu. Selamat atas terbitnya buku ini dan bagi para pembaca, pelaku pendidikan, orang tua dan pemangku kebijakan, selamat mencermati butiran refleksi dalam buku ini.”
Masa Preorder sampai 30 Juli 2021
Kemudian, aktivis sosial Eko Prasetyo yang juga punya perhatian terhadap dunia pendidikan memberikan prolog untuk buku ini. Dalam prolognya, Eko Prasetyo mengatakan, “Pendidikan bukan hanya apa yang terjadi di sekolah. Pendidik itu tidak hanya apa yang berlangsung antara guru dan siswa. Pendidikan itu bukan buah kebijakan Menteri Pendidikan saja. Pendidikan sebagaimana dikatakan oleh buku ini bisa berlangsung dari rumah, melalui peran orang tua dan berhasil ketika anak mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk bertindak, beropini, dan mengambil sikap. Pendidikan bukan sekadar meluluskan seorang anak, tapi membuat anak lebih menghargai pengetahuan ketimbang yang lainnya. Sungguh pendidikan dalam arti yang sederhana, keseharian, dan bisa dilakukan oleh siapa saja yang akan membuat kita percaya kalau semua orang bisa menjadi guru dan murid. Pendidikan yang ‘membebaskan’ bukan pendidikan yang ‘membelenggu’. Buku ini menjadi pengantar yang komplet untuk memahami pendidikan dalam arti yang sebenarnya.”
Segera pesan buku ini dengan menghubungi kontak berikut: 08577422336 atau via DM ke akun Instagram @penerbitirfani.
Kemudian, aktivis sosial Eko Prasetyo yang juga punya perhatian terhadap dunia pendidikan memberikan prolog untuk buku ini. Dalam prolognya, Eko Prasetyo mengatakan, “Pendidikan bukan hanya apa yang terjadi di sekolah. Pendidik itu tidak hanya apa yang berlangsung antara guru dan siswa. Pendidikan itu bukan buah kebijakan Menteri Pendidikan saja. Pendidikan sebagaimana dikatakan oleh buku ini bisa berlangsung dari rumah, melalui peran orang tua dan berhasil ketika anak mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk bertindak, beropini, dan mengambil sikap. Pendidikan bukan sekadar meluluskan seorang anak, tapi membuat anak lebih menghargai pengetahuan ketimbang yang lainnya. Sungguh pendidikan dalam arti yang sederhana, keseharian, dan bisa dilakukan oleh siapa saja yang akan membuat kita percaya kalau semua orang bisa menjadi guru dan murid. Pendidikan yang ‘membebaskan’ bukan pendidikan yang ‘membelenggu’. Buku ini menjadi pengantar yang komplet untuk memahami pendidikan dalam arti yang sebenarnya.”
Identitas Buku
Judul: Pendidikan Tanpa Sekolah
Penulis: Sugeng Riyanto
Editor: Ahmad Soleh
ISBN: 978-623-96778-4-8
Harga normal: Rp70.000,-
Harga preorder: Rp60.000,-
Segera pesan buku ini dengan menghubungi kontak berikut: 08577422336 atau via DM ke akun Instagram @penerbitirfani.
Masa Preorder sampai 30 Juli 2021