NaR9Nax9LWVcLGx7LGB6LGJ4NTcsynIkynwdxn1c
Kampung Halamanku, Sebuah Catatan Memorabilia

Kampung Halamanku, Sebuah Catatan Memorabilia


IRFANIBUKU.COM - Kampung halaman, bagi sebagian orang di Tanah Air merupakan sesuatu hal yang sangat spesial. Apalagi, bagi mereka yang punya banyak kenangan dan pengalaman masa kecil di tanah kelahirannya. Ibarat sebuah rumah, kampung halaman menjadi sumber di mana seseorang itu berasal dan kembali. Itulah alasan tradisi “mudik” atau “pulang kampung” sangat besar di Indonesia.

Buku bertajuk Kampung Halamanku; Memorabilia tentang Tanah Kelahiran ini merangkum catatan tentang kampung halaman yang ditulis langsung oleh para putra-putri daerahnya masing-masing. Tentu saja, selalu ada sudut pandang yang menarik untuk diselisik lebih jauh. Terlebih para penulisnya juga tidak hanya menceritakan pengalaman, tapi juga menjelaskan seperti apa dan apa istimewanya kampung halaman mereka.

Ke manapun kita pergi, kampung halaman adalah satu-satunya tempat yang paling nyaman untuk kembali.

Ditulis oleh 10 Penulis dari Berbagai Daerah

Buku ini ditulis oleh 10 penulis yang berasal dari berbagai daerah, mulai dari Cirebon, Tegal, Madiun, Lampung, Sumbar, hingga Bima, NTB. Adapun 10 penulis tersebut, yakni Ahmad Soleh, Djuharijah, Elsa Sepputri, Erdiwar, Frida Tahu, Mijo, Munawar, Mustopa, Nanang Sugiharti, dan Wafi Syukri Baraja. Bila dilihat dari latar belakangnya, para penulis ini memiliki peran masing-masing. Mulai dari mahasiswa, guru, dosen, hingga pegiat literasi dan dakwah.

Catatan mereka tentang kampung halamannya amat menarik. Misalnya catatan Ahmad Soleh tentang pengalaman masa kecilnya, "Dulu, waktu masih kecil, saya selalu menantikan waktu libur sekolah. Karena pada waktu-waktu itulah saya bisa berlibur ke kampung halaman. Momen lainnya adalah saat Lebaran atau ketika ada agenda ziarah ke Masjid Gunung Jati. Bapak selalu mengajak saya dan ibu saat melakukan ziarah ke situs-situs bersejarah."

Selain itu, Djuharijah juga menceritakan tentang tradisi yang hidup pada masyarakat Tegal saat hari raya tiba. Djuharijah menulis, "Pada saat hari raya, masyarakat Kota Tegal biasanya silaturahmi ke rumah saudara-saudara yang jauh tempat tinggalnya, tradisi ini biasa di sebut nyadran oleh orang Jawa. Masyarakat Kota Tegal biasa nyadran dengan membawa kue-kue kering dan sirup-sirup untuk diberi kepada saudara yang lebih tua usianya." 

Memorabilia yang menarik juga ditorehkan Elsa Sepputri dalam catatannya tentang sawah di Desa Jarobatu. Elsa mengungapkan, 

"Sawah, selain tempat utama yang dikunjungi orang untuk mencari nafkah juga menjadi tempat terfavoritku. Semasa kecil aku tak pernah mening-galkan momen panen dan bertanam. Ketika masa panen, aku bersama kakakku berlari dan tidur-tiduran di atas jerami." 

Tentu saja catatan-catatan dari penulis lainnya juga tak kalah menarik untuk disimak. Buku setebal 104 ini menyajikan kehangatan sekaligus memori dan kenangan tentang kampung halaman yang sulit dilupakan.


Identitas Buku


Judul: Kampung Halamanku;Memorabilia tentang Tanah Kelahiran
Penulis: Ahmad Soleh, Djuharijah, Elsa Sepputri, Erdiwar, Frida Tahu, Mijo, Munawar, Mustopa, Nanang Sugiharti, dan Wafi Syukri Baraja.
Editor: Mustopa
Tata letak: Ahmad Soleh
Penerbit: Irfani
ISBN: 978-623-96778-7-9
Ukuran, tebal: 14x20 cm, iv+100 hlm
Cetakan pertama, Mei 2021
Harga: Rp60.000

Komentar

Formulir Pemesanan via Whatsapp